21/11/10

Count Your Blessing (in money form)

Akhirnya gw ngalamin juga kekhawatiran yang umumnya dialami oleh orang2 seumur gw. Pas hitung2an duit, nyesek juga, ternyata nilainya ngepas banget. Rasanya pengen banget nge-cut pengeluaran tertentu yang seharusnya "jatahnya" gereja atau buat dana darurat, tapi oleh karena kuasa-Nya saja (halahh) akhirnya gw mengurungkan sebagian niat itu. Karena kemungkinan kondisi pas-pasan ini hanya terjadi dalam jangka waktu 3-5 bulan kedepan.

Berdasarkan hitungan sementara, pasak masih sama besar dengan tiang. Semoga nafsu akan hobi dan kesenangan2 tertentu bisa gw tahan selama 3 bulan ini. Mmmm, gak ditahan juga sih, tapi ditahan sebagian. Gila aja di jakarta kalo lo gak punya alokasi uang dan waktu buat hobi atau refreshing atau olahraga. Bisa gila di tengah jalan atau lo gak punya passion lagi ngadepin tanggung jawab lo yang konon lo perjuangkan (atau untuk uangnya :p)

Rasanya susah banget bersyukur dengan kondisi kayak gini, tapi biarlah, ini bagian dari pembentukan karakter disiplin akan uang dan penghematan. Kali aja kalau udah kaya, gak pernah lupa alokasi jatah buat yang membutuhkan....aminnnn

21/10/10

Prepare for the Next Destination

Walah, udah hampir sebulan tidak pernah posting di blog, dari segi kuantitas terancam cuma 70% dari tahun lalu nih. I'm a bad blogger right now, iyuhhh. Belum lagi masalah konten, saya rasa tidak ada peningkatan disini karena isinya memang jauh dari penting, hahahhha. Yo wis lah, daripada bingung mau mulai dari mana, mending tulis postingan asal deh.

Tanggal 6 Oktober lalu jadi hari bersejarah buat saya. Kenapa? Karena dipastikan saya sudah bisa menghasilkan uang sendiri. Paling nggak bisa mewujudkan cita-cita kecil lah. Sayang sekali waktunya cukup lama untuk memulai mengais rejeki itu, karena memang waktunya tanggung bila segera harus dimulai. Gapapa lah, itung-itung persiapan. Persiapannya apa nih, skill dan mental. Etos kerja yang saya harapkan dari diri saya adalah pekerja keras, tidak mudah mengeluh/putus asa, terus belajar, tahan banting, efektif dan efisien. Masalah hasil, biarlah belajar seiring waktu, karena saya yakin best results come from practicing persistently. Bisa karena biasa.

Dan tidak terasa 10 hari lagi waktunya akan datang, excited, tegang banyak hal lagi yang ada di pikiran. Semoga bisa melakukannya dengan baik deh. Apalagi ini langkah awal dari segala mimpi yang ingin saya raih, semoga mimpi ini dibarengi oleh kerja keras dan penyerahan diri kepada Yang Maha Kuasa, karena Dia lah yang memungkinkan itu semua terjadi.

Amin, amin, aminnnnnn.

21/09/10

Prima Bersikap (halahhh)

Ah, saya semakin bingung dengan perdebatan masalah pendirian tempat ibadah yang belakangan makin rame aja. Rasanya kesentak juga ngelihat pihak yang minoritas mendapatkan kesulitan untuk beribadah karena ada tentangan dari warga, yang entah warga asli atau warga kerahan dari mana tauk. Makin dibaca, lihat komentar orang-orang, rasanya jadi makin pusing buat nentuin sikap. Gak adil juga kalau gw membela pihak minoritas karena memang gw adalah bagian dari minoritas itu. Tapi bodoh juga kalau gw membela tanpa mengerti duduk permasalahannya.

Si minoritas mengklaim dipersulit, si mayoritas mengklaim ada kecurangan dalam pendiriannya. Kurang lebih seperti itu kutub-kutubnya. Sedikit kesal juga baik pihak mayoritas dan minoritas mulai membawa imannya dan menyerang pihak lain dalam komentar dan argumennya.

Nah, dengan pemikiran yang agak singkat, saya memutuskan untuk apatis dengan segala permasalahan ini. Mengapa apatis? Terlalu kompleks, pemberitaan gak seimbang, dan rasanya sulit untuk bebas nilai dalam permasalahan seperti ini. Seperti yang telah saya tulis di postingan yang lalu, jangan terlalu menjadi pahlawan dengan memikirkan semua yang terjadi di bangsa ini. Cuma bikin gak fokus dengan apa yang akan kau lakukan. Terdengar seperti pembelaan? Terserah, gw mau begini aja. Gw mending memikirkan hal lain yang bisa gw serius kerjakan terkait membantu mengurangi pengangguran di negara ini. Biarlah orang-orang tercerahkan yang memikirkan masalah ini.

"imagine there's no heaven...no hell below us, above us only sky" baru terasa indahnya lirik ini. Masalah iman masalah pribadi kali, ngapain sih ngurusin iman orang, hehehe...Mending jadi negara sekuler sekalian deh, based on common sense and common value.

15/09/10

Condolences Statement

Saya kurang tahu waktu persisnya kapan kejadian itu terjadi, kurang lebih 24 jam yang lalu, bokap dan adik laki-laki dari temen saya Febryl Larushka meninggal dalam sebuah kecelakaan. Dengar kabarnya sekitar jam 7 malam kemarin, dan jujur reaksi pertama gw biasa aja. Yah ini memang kelemahan saya untuk bisa berempati atas kejadian buruk yang menimpa orang lain.

Sampai sekitar pukul 9 malam, ketika saya dan kelima teman saya datang melayat ke rumah teman saya di Ciledug, barulah ngerasain gimana rasanya kejadian itu menimpa temen saya. Untuk sekedar pemberitahuan, saya punya teman dekat di SMA yang sampai sekarang pun tetap masih sangat sering bertemu. Ada 7 orang, saya, Rio, Shamaraj, Chiyar, Dolok, Febreyl, dan Hendrich. Entah kenapa kami bisa match, padahal setiap ketemuan isinya hampir penuh candaan dan hinaan yang cukup sadis meskipun lucu sih gw akui. Yah, beginilah kami.

Kembali ke waktu melayat malam itu, kami datang berlima, minus Hendrich yang nyusul dari rumahnya, naik mobil Shamaraj. Setelah memarkirkan mobil, kami langsung masuk kedalam setelah menyalami adiknya temen saya terlebih dahulu di depan rumahnya. Ketika melihat teman saya Febreyl, jegerrr.... Kurus, tatapannya kosong, tidak bereaksi atas kehadiran kami. Mau ngapain pun rasanya bingung, kami tidak pernah ada di posisi itu, dan keberadaan kami pun tidak terlalu dianggap oleh dia. Kebetulan, diantara kami berlima pun ada yang sudah tidak memiliki ayah lagi, tetapi kejadian ini benar2 shocking bahkan untuk kami yang tidak mengalami itu sendiri. Kami cuma bisa melihat di pinggir kasurnya, memegang tangannya, membantu membetulkan posisinya kalau dia harus makan atau tidur lagi.

Mungkin malam itu kami tidak bisa berbuat apa-apa, tapi kami punya rencana untuk Sabtu ini datang kesana untuk sekedar datang dan ngobrol-ngobrol, yah semoga saja bisa membantu dia. Berharap juga formasinya bisa full, bertujuh lengkap seperti malam itu, tapi dengan kesadaran bahwa masing-masing ada di tempat yang sama. Lucu juga, kalau ada kejadian luar biasa baru kami lengkap berkumpul, hehe... Gak bisa disalahin sih, udah punya kerjaan dan urusan masing-masing, yah gak gampang juga kalau mau kumpul bareng kaya dulu lagi.

Semoga teman saya Febreyl diberi ketabahan dan kedewasaan karena dia anak cowok tertua yang harus mengemban tanggung jawab untuk jadi kepala keluarga. Semoga sakitnya juga cepat sembuh dan bisa beraktivitas normal lagi. Tuhan memberkati Bril.

17/08/10

Wishes To My Country

Selamat berulang tahun Indonesia. Semoga di umurmu yang ke 65 engkau semakin baik, dewasa, dan tidak pernah berhenti belajar. Harapan saya sebagai seorang warga negara semenjana dengan wajah biasa saja dan prestasi apa adanya adalah sebagai berikut:
1. pembangunan merata di seluruh wilayah. Kesemuanya terlalu menumpuk di Jakarta, 660 sekian kilometer persegi sudah tidak bisa menampung warga lebih banyak lagi. Biarkanlah mereka isi wilayah-wilayah lain, terserah deh di Jawa atau luar Jawa. Saya sendiri pun pengen banget tidak tinggal di Jakarta kalau keadaan (terutama macetnya sih) kaya gini. Tapi susah sih meninggalkan kegemerlapan Jakarta ini, halahhhh, soalnya hiburannya udah paling pol deh.
2. punya aparat negara yang hebat. Entah kenapa PNS diserbu karena kenyamanannya dalam jam kerja, adanya penghasilan yang pasti (uang pensiun) setelah purnabakti, dll yang umumnya jauh dari etos kerja dan tujuan kerja yang benar. Yah gak heran sih kalo kelakuannya kayak gitu. Semoga mereka sadar panggilan serving public yang merupakan tanggung jawab mereka sebenarnya.
3. Traffic internet dominan ke situs lokal. Sounds geek right. Tapi ini vital lho, website udah kaya billboard, media iklan yang menjanjikan banget. Kalau semua traffic internet ke web asing, ya duit iklan juga ngalir kesana. Kalo ngalirnya ke web-web lokal, kan jadi income buat mereka, lalu pemerintah memajaki, uangnya insya Allah buat rakyat.
4. Indonesia bebas dari kumpulan orang2 bodoh yang seenak2nya mengangkangi hukum dan aparat dengan dasar kepentingan mereka sendiri. Yah, ormas-ormas bodoh dengan label agama/suku tertentu yang sepertinya sudah kita sama-sama tahu. Mmm, sedikit ralat lah, yang salah bukan ormasnya, tapi apa yang dilakukan ormas2 itu, tapi karena image itu sudah terlalu melekat jadi rasanya susah untuk objektif pada tindakan bukan pada subjeknya.
5. Aparat penegak hukum yang gagah, sehubungan dengan poin ke empat. Punya keberanian bertindak, kalau perlu dengan kekerasan kalau memang nasihat sudah mentah. Mau nggak mau kan?

Masih banyak lagi pastinya, dan gak mungkin juga gw sebut satu persatu kan?

Ya Tuhan, berkatilah bangsaku dan orang2 didalamnya, aminnn.

03/08/10

Brain Limitation

Nggak sia-sia gw baca novel Sherlock Holmes. Meskipun fiksi, masih ada hal penting yang bisa dipelajari disitu. Salah satunya adalah memilah-milah informasi yang akan dimasukkan di otak.

Enlightment ini gw dapat di buku pertama Sherlock Holmes yang judulnya Study in Scarlet. Bab-bab awal novel menceritakan tentang pengenalan Watson terhadap Holmes. FYI, semua novel Sherlock Holmes memakai sudut pandang Watson sebagai penceritanya. Di bab awal tersebut, Watson menemukan kejanggalan dengan kemampuan Holmes yang sangat brilian di beberapa ilmu, tapi nothing sama sekali di bidang lain. Bahkan Watson sampai membuat list yang memetakan skill apa yang dikuasai dan tidak dikuasai oleh Holmes.

Jawabannya, kalau nggak salah, dilontarkan sendiri oleh Holmes. Dia mengandaikan otak seperti suatu ruangan yang punya batasan untuk ditempati tools yang diinginkan. Jadi isilah dengan tools yang menurut lo penting untuk ditaruh dan bisa mengoptimalkan tujuan lo atau aktivitas lo di ruangan itu.

Nah, gw cukup kena juga dengan pendapat ini. Gw rasa gw terlalu addict memasukkan informasi dengan membaca koran maupun koran2 digital. Niatnya sih emang untuk meluaskan wawasan, tapi ya itu tadi, kebanyakan dan kadang nggak penting. So emang harus di atur apa aja yang mau lo baca, kapan lo bisa baca2 hal-hal yang kurang penting sehubungan dengan tujuan hidup lo.

Yah, mungkin ini biasa buat yang lain a.k.a obviously. Tapi ini cukup mengena ke gw, so gw share di blog ini. Semoga bermanfaat

02/08/10

Cheesy Love Story

Wah, saya sudah jadi blogger yang tidak baik, soalnya udah lama banget gak update ini blog. Semoga tulisan ini awal dari tulisan-tulisan yang akan datang, aminnn.

Nggak tahu ya, buat temen2 yang berumur 22 keatas, atau buat temen2 yang belum mencapai umur 22, masih pernah nggak ya denger kisah seperti yang gw ceritain ini. Jadi hari Minggu lalu gw diajak temen SMA buat nemenin dia nemenin temennya yang lagi ke Jakarta. Tepatnya, keberadaan gw dibutuhkan karena dia merasa gw cukup mengenal jalan-jalan di Jakarta. Gak masalah sih, toh hari Minggu biasanya jadi lazy day, ada yang ngajakin pergi, ya sudahlah berangkat kita. Btw, gw udah lama banget nggak ke GI, udah itungan tahun kali soalnya gak terlalu tertarik ke GI, not affordable to my wallet, hohoho. Ternyata gw cukup amazed ama mall itu. Yah itu aja selingannya, mari kita kembali ke cerita utama.

Nah, ternyata di GI itu, temennya temen gw juga janjian ama seseorang yang dia sebut "kakak". Pikiran pertama, kakak yang dimaksud adalah saudara kandung yang lebih tua umurnya. Tapi ternyata salah, soalnya ngelihat gerak-gerik mereka yang agak tidak lazim untuk suatu hubungan kakak-adik. Nanya ama temen gw, baru tahulah gw, ternyata hubungan kakak-adik itu bukan seperti yang gw pikirkan semula. Gw baru ngeh setelah dikasih tahu ama temen gw, kalo kakak-adik ini hasil hubungan yang entah gak kesampaian atau putus baik-baik yang intinya mereka berdua kemudian menjadi sangat dekat sekali. Oh so sweet, tapi males aje ngelihatnya. Bukan mupeng ye, cuma sepertinya hubungan kayak gini gak proper ama umurnya deh. Pake acara nangis segala lagi pas mau pisah, bahhh, apa-apaan ini bikin gw ama temen gw stuck diantara kondisi-kondisi seperti geli, garing, dan gak jelas.

Ahh, apakah cewek mostly sikapnya se-melankolis ini?? Masih ada nggak ya cewek urakan asik yang punya sifat nggak umum?? Gak kaya Courtney Love juga sih, itu mah bisa dihabisin gw nya.

Yak, colongan deh gw, mohon ditanggapi atau di suggest ya, hehe!!

17/07/10

Badminton Happy Time

Uhuy, senangnya udah bisa main badminton lagi. Setelah beberapa waktu harus konsentrasi buat beberapa hal, akhirnya penantian itu lunas terbayar hari Minggu lalu. Iseng-iseng join ama komunitas Kaskus di daerah Petukangan buat pemanasan sebelum main lagi ama temen2 SMA tiap Kamis, tapi ternyata anak2 Kaskus ini mainnya jauh lebih galak daripada temen2 SMA gw. Smash lebih banyak keluar disana, sedangkan kalo main ama temen SMA teknik placing lebih kepake. Lumayan lah saling melengkapi skill, hoho. Tapi resiko main attack jelas ke fisik, udah lama gak main plus pemanasan yang kurang, walhasil bahu paha dan bokong pegel H+1 main. Tapi entah kenapa gw seperti dapat pencerahan disana, defense smash gw terasa meningkat. Smash2 mereka seperti terlihat gitu aja, so gw bisa balikin, hehehe. Terus timing smash gw juga membaik, meskipun di pertandingan kedua, mungkin karena stamina juga kali ya, masih sering meleset.

Tapi sayangnya disana masih kurang main placing bola, masih main lob ama smash, Dropshot ama netting masih jarang banget. Padahal dua teknik yang belakangan gw sebut tuh alternatif yang sangat efektif buat menghemat tenaga dan mempermainkan lawan. Kalau kaya gini sih, naga-naganya gw bakal main dua kali seminggu, biar skillnya dapet baik ofensif, defensif sama placing shuttlecock. Pengen juga sih beli raket, karena racun2 di forum begitu kuat buat mendorong beli raket baru. Gak usah mahal2 cukup yang 300-400rb aja, ++ 50rb lah biar kebeli senar ama gripnya juga.

Ah, tak sabar pengen main lagi...

15/06/10

Mind Your Own Business

Pas iseng-iseng googling judul diatas, salah satu hasil yang keluar adalah web dari salah satu software akuntansi terkenal. Tapi saya pastikan postingan ini sama sekali nggak ada hubungannya dengan software akuntansi itu.

Kurang lebih artinya adalah urusi urusanmu sendiri. Terdengar individualis sekali yah. Tapi dengar-dengar ini salah satu prinsip yang dianut oleh masyarakat barat. Mereka tidak terlalu mau ambil pusing dengan apapun yang dilakukan oleh orang lain selama tidak ada hubungannya dengan dirinya sendiri. Kalau pernah lihat film Zombieland, salah satu pemerannya pernah share tentang salah satu keuntungan dari berubahnya seluruh warga dunia menjadi zombie, yaitu no more annoying facebook status, like "gears up for today", hell, peduli amat ama urusan lo. Nah, kurang lebih seperti itulah maksud gw tentang bagaimana individualisnya mereka.

Nah, belakangan kan lagi rame tuh ngomongin videonya 3 artis terkenal Indonesia, dan yang katanya lagi, bakal ada seri artis yang lain lagi. Kalau dipikir-pikir, kenapa sih kita harus ikut ribut, ngasih komen dsb. Pertanyaannya, emang ada urusannya ya dengan kita? Gak tau sih dengan lembaga-lembaga, LSM yang sedikit mengecam pemberitaan yang berlebihan, ataupun justru mengecam tindakan si pelaku, yang sepertinya mereka sudah yakin sekali kalau artis-artis yang dimaksudkan memang benar adalah pelaku di video tersebut. Mereka sih berpendapat bahwa ini ada hubungannya dengan khalayak ramai karena artis tersebut adalah public figure, jadi jelas ada pengaruhnya.

Yah kalau gw sendiri sih, honestly, tertarik tapi gak yang gimana-gimana banget tuh. Gw ampe sekarang belum liat tuh videonya, disamping nggak tega aja ngelihat (kalau benar) artis inisial LM telanjang. Kalau mau sih, bisa aja, banyak kok yang punya, tapi ya itu tadi, biarlah itu jadi urusan mereka dan polisi, dan mungkin dengan para penggemarnya. Mungkin hanya berusaha konsisten dengan gw sendiri yang sebenernya tidak terlalu mau diusik dengan apapun yang gw lakukan. Hahaha, saya sudah berubah sekali sekarang.

24/05/10

Dedication for Friends

Saya bukan penggemar dari penyanyi ini, saya juga tidak tertarik nonton film dimana lagu ini dijadikan soundtrack. Tapi saya suka lagunya, touchy, dan liriknya kuat, apalagi sekarang-sekarang ini. Setelah memilih suatu keputusan yang menggemparkan beberapa teman saya, dan saya rasa kalau semakin banyak yang tahu, semakin bertambah lagi kegemparan ini, lagu ini terdengar sangat pas. Tema utamanya sih love/cinta, tapi kalau dilihat, liriknya bukan cinta-cintaan yang menye. Bukan cinta yang memabukkan atau membuat kita melayang-layang dan kehilangan kesadaran akan dimana kita berada. Tapi cinta yang konstruktif, yang memberi harapan, dan liriknya lebih condong ke arah pihak yang menerima cinta itu, dan dia sangat berterima kasih untuk itu.

Yah, mungkin saat ini saya hanya bisa mengapresiasi sejauh terima kasih saja, sulit untuk memenuhi harapan yang saat ini ditanggungkan kepada saya. Love you all friends, and I'm so thankful. But really sorry...At least, you, all of you, strengthen me up to face the path that I'll walk into. Mmmm...secara grammar, betulkah tulisan barusan??



Lyrics by Dianne Warren:
For all those times you stood by me
For all the truth that you made me see
For all the joy you brought to my life
For all the wrong that you made right

For every dream you made come true
For all the love I found in you
I'll be forever thankful, baby

You're the one who held me up
Never let me fall
You're the one who saw me through
Through it all

You were my strength when I was weak
You were my voice when I couldn't speak
You were my eyes when I couldn't see
You saw the best there was in me

Lifted me up when I couldn't reach
You gave me faith 'cause you believed
I'm everything I am
Because you loved me, ooh, baby

You gave me wings and made me fly
You touched my hand I could touch the sky
I lost my faith, you gave it back to me
You said no star was out of reach

You stood by me and I stood tall
I had your love, I had it all
I'm grateful for each day you gave me

Maybe, I don't know that much
But I know this much is true
I was blessed because
I was loved by you

You were my strength when I was weak
You were my voice when I couldn't speak
You were my eyes when I couldn't see
You saw the best there was in me

Lifted me up when I couldn't reach
You gave me faith 'cause you believed
I'm everything I am
Because you loved me

You were always there for me, the tender wind that carried me
The light in the dark shining your love into my life
You've been my inspiration through the lies you were the truth
My world is a better place because of you

You were my strength when I was weak
You were my voice when I couldn't speak
You were my eyes when I couldn't see
You saw the best there was in me

Lifted me up when I couldn't reach
You gave me faith 'cause you believed
I'm everything I am
Because you loved me

You were my strength when I was weak
You were my voice when I couldn't speak
You were my eyes when I couldn't see
You saw the best there was in me

Lifted me up when I couldn't reach
You gave me faith 'cause you believed
I'm everything I am
Because you loved me

I'm everything I am
Because you loved me

11/05/10

Love and Haemorrhoids

Ngerti gak artinya? Artinya “Cinta dan Hemoroid (a.k.a wasir/ambeien)”. Apa hubungannya? Tentu ada, ini yang akan kita ceritakan saat ini. Kalau dilihat sekilas sudah pasti nggak ada hubungannya, tapi namanya extraordinary man, gw bisa menghubungkan keduanya.

Love atau cinta dalam bahasa Indonesia, tentu sudah tahu artinya. Mungkin sulit mendefinisikannya, tapi pasti pernah merasakannya, jadi biarlah masing-masing orang mendefinisikannya sendiri berdasarkan apa yang dia pernah atau sedang alami. Hemorroid, ini adalah pembengkakan pembuluh darah di sekitar anus yang bikin BAB berdarah. Sekian perkenalan dari tokoh dari postingan ini, silakan menikmati cerita mini semi fiksi nan absurd ini.

This story is inspired by true events. Remember: inspired, so there must be some additional in real story.

Ada seorang pria yang sedang meraba-raba kembali siapa dirinya, apa tujuannya karena satu dan lain hal. Proses ini cukup menyakitkan si pria karena entah kenapa dia tidak bisa berpikir jernih, pikirannya selalu terdistraksi oleh beberapa masalah. Salah satunya adalah masalah penyakit. Sebenarnya penyakitnya nggak terlalu parah, tapi jelas sangat menganggu. Hemoroid yang diketahuinya diderita setelah bertanya-tanya kepada orang, mencari tahu di artikel-artikel kesehatan, pemeriksaan dari level klinik, puskesmas, sampai pada dokter ahli bedah. Dia sudah mengalami penyakit ini sekitar 3-4 bulan. Ditambah dengan masalah lain yang sedang dia alami, penyakit ini cukup mengikis rasa percaya diri, menganggu konsentrasi, merusak akal sehat, dan menurunkan spirit hidup dari pria tersebut. Rasa was-was setiap kali duduk, naik motor, bepergian, beraktivitas, begitu menyedot semangat dan akal jernih pria ini.

Sampai pada salah satu titik terendah di hidupnya dalam beberapa waktu terakhir, akhirnya dia memutuskan kembali menemui dokter ahli di sebuah rumah sakit pemerintah untuk mencari kepastian mengenai penyakitnya dan juga untuk sekedar menghabiskan waktu dengan positif. Setelah melakukan pekerjaan rutin rumah tangga di pagi hari, pria ini pergi ke puskesmas untuk meminta surat rujukan agar bisa memeriksa lebih lanjut di rumah sakit. Menunggu sebentar dengan beberapa orang di ruang tunggu, akhirnya pria itu dipanggil oleh petugas medis untuk bisa menemui dokter puskesmas tersebut. Tidak lama setelah berkonsultasi dan ngobrol dengan si dokter, akhirnya pria tersebut mendapatkan apa yang dia inginkan, yaitu surat rujukan rumah sakit.

Kemudian si pria itu pulang ke rumah terlebih dahulu untuk menyiapkan diri dan beberapa dokumen untuk melengkapi pemeriksaannya. Menempuh waktu perjalanan sekitar empat puluh menit dari rumahnya, akhirnya si pria itu sampai menuju rumah sakit yang dia inginkan. Terlebih dahulu melewati proses pendaftaran dan administratif, tidak lama semua dokumen sudah lengkap dan si pria tinggal menunggu namanya dipanggil oleh petugas di rumah sakit tersebut. Untuk membunuh waktu tunggu yang sepertinya akan lama, pria ini membaca suatu kumpulan cerita pendek yang sudah dipersiapkan dari rumahnya. Tapi tidak terlalu lama, si pria ini teralihkan oleh suatu tontonan olah raga di televisi yang ada di ruang tunggu rumah sakit tersebut.

Beberapa orang berlalu-lalang di depannya, tetapi dia tidak perduli, karena tontonan olah raga itu jauh lebih menarik daripada memperhatikan setiap orang yang lewat di depannya. Sampai pada satu orang berbaju putih dengan rambut diikat kuda dan pakaian yang rapih dan cukup sederhana melintas di depan dia, barulah pria itu terusik. Melihat sebentar, kemudian hasil penglihatannya dibawa ke otak dan diproses disana. Hasilnya apa? Ternyata objek yang dilihat oleh mata pria itu barusan cukup menarik. Tapi pria itu kembali menonton tayangan olahraga ditelevisi. Meskipun begitu, setiap objek “cukup menarik” itu lewat, perhatiannya terhadap tayangan televisi itu berhasil diserobot.

Akhirnya si petugas memanggil nama pria tersebut, dan mempersilahkannya masuk kedalam ruangan dokter. Ketika dia masuk, dia melihat si objek “cukup menarik” tadi juga ada di dalam ruangan tersebut. “Aduh, kenapa dia sih yang tugas disini”, begitu pikir si pria atas kehadiran si objek “cukup menarik” tadi. Tapi si pria berpikir bahwa tidak tepat bila memikirkan hal tersebut ketika tujuan utamanya adalah untuk memastikan keadaan penyakitnya. Ngobrol-ngobrol sebentar, kemudian percakapan pun sampai pada seputar penyakit yang dialami oleh pria tersebut. Si pria bercerita mengenai perkembangan kondisinya yang positif selama sebulan terakhir meskipun masih ada beberapa tanda-tanda yang menunjukkan bahwa mungkin penyakitnya belum sembuh sepenuhnya.

Untuk dapat mengetahui bagaimana kondisinya, si dokter menyuruh si pria untuk berbaring di kasur. Si pria berpikir “aduh, jangan sampai dia yang meriksa”, sambil melirik ke “objek menarik”. Si pria segera berbaring, dan si “objek menarik” berdiri di dekat si pria untuk mempersiapkan beberapa hal, salah satunya adalah dengan menyalakan lampu. “Aduh, lampu dinyalain lagi, makin kelihatan jelas aja ama dia nanti”. Lalu, si dokter pun menghampiri, dan memakai sarung tangan karet. Perlengkapan tersebut membuat si pria menjadi sedikit lega, karena hal tersebut berarti si “objek menarik” bukan lah yang akan memeriksa si pria itu. Si pria tiduran menghadap ke samping sambil membentuk huruf “S” untuk memudahkan pemeriksaan. Yak, saat yang paling tidak dinanti-nantikan datang, dokter memasukkan salah satu jarinya kedalam anus si pria untuk memeriksa hemoroidnya. Adapun gerakan jari si dokter tidak lurus mutlak tapi sedikit berputar seperti bor, walhasil si cowok pun tergetar miris, malu, dan geli. Ditambah dengan si “objek menarik” yang bisa dipastikan akan menyaksikan apa yang terjadi pada si pria, karena memang itulah tugasnya, mengobservasi dan mempelajari apa yang dilakukan oleh si dokter terhadap pasien yang ditanganinya.

The worst part is end. Dengan segera si pria memakai kembali celananya sambil mendengarkan kesimpulan si dokter atas pemeriksaan yang dilakukannya barusan. Paling tidak kondisinya sudah lebih baik, tapi si pria dipesankan untuk benar-benar menjaga kondisinya dengan mengurangi duduk, serta mengurangi konsumsi sambal. Kemudian si pria bertanya-tanya mengenai adanya kemungkinan pantangan terhadap makanan atau aktivitas tertentu, yang dijawab dengan “tidak” oleh si dokter. Setelah merasa apa yang ingin dia tanyakan sudah tersampaikan, dia pamit pergi dan mengucapkan terima kasih kepada dokter, suster dan terakhir si “objek menarik” itu dengan tingkat keberanian yang terendah diantara ketiganya.

Si pria kemudian pergi menuju apotik untuk menebus resepnya dengan beberapa obat yang dianjurkan oleh si dokter. Melihat keramaian yang ada, si pria berpikir untuk menebus obatnya diluaran saja, karena akan memakan waktu kalau dia lakukan di apotek rumah sakit tersebut mengingat keramaian tadi. Lalu si pria berjalan menuju parkiran, tapi begitu melihat sudah waktunya untuk makan siang, akhirnya pria tersebut pergi menuju kantin yang ada di rumah sakit untuk makan.

Sesampainya di kantin yang cukup sejuk, sangat kontras dengan suhu di luar yang rasanya panas luar biasa, si pria segera menuju display makanan untuk menentukan menu yang ingin dipesannya. Dia memilih soto ayam dengan tambahan tahu untuk melengkapi menunya, serta teh botol sebagai minumannya. Sambil menikmati makan siangnya, si pria menyaksikan televisi yang menyiarkan tayangan olah raga lanjutan dari apa yang dia tonton sebelumnya di ruang tunggu. Karena si pria perlu menghadap ke samping untuk menyaksikan tontonan televisi, dia tidak melihat bahwa ada seseorang yang datang ke kantin tersebut, meskipun posisi yang sebenarnya dari meja makan mengharuskan dia untuk menghadap pintu masuk. Gangguan teknis mengganggu tayangan saat itu, dan akhirnya si pria pun duduk menghadap arah yang seharusnya dia tuju. “Aduh, kenapa dia musti makan disini sih...”, begitu pikir si pria ketika menyadari bahwa “objek menarik” sedang berjalan masuk ke arah kantin. Sempat terjadi kontak mata diantara keduanya, dan si pria yakin apa yang ada di pikiran mereka masing-masing tentu berbeda. “oh ini pasien yang tadi”, mungkin begitu yang ada di pikiran si “objek menarik”, dengan kata “tadi” yang bisa bermakna sangat luas, dan si pria berharap apa yang tidak dia harapkan muncul di pikiran si “objek menarik” ketika itu.

Andai pada saat itu si pria memberanikan diri berkenalan dengan si “objek menarik”, kira-kira apa yang ada di pikiran si pria dalam pergulatan batinnya untuk memberanikan diri berkenalan. “objek menarik” sudah terlebih dahulu melihat apa yang ada di daerah intim pria, apakah hal ini membuat keduanya risih, atau hanya ketakutan si pria saja? Ahh, kita tidak tahu, karena cerita ini memang tidak bisa dilanjutkan lagi, cukup sampai disitu saja.

Ahahahaha, nggak jelas ceritanya.

09/04/10

I Dreamed About An Alter-Ego

Headline atau sorotan utama berita belakangan ini berisi tentang makelar hukum, abused power, money talks dan sebagainya. Miris juga sih, kok negara yang mengaku sudah melakukan reformasi, praktek kayak gini masih aja banyak (saya yakin di negara maju sekalipun hal ini ada, tapi jelas lebih banyak di negara berkembang.. CMIIW). Ada bagusnya sih, paling nggak orang-orang makin aware dan makin peduli ama negaranya. Makelar pajak jadi semacam terompet buat orang untuk sedikit memikirkan negaranya, yah meskipun sepertinya jadi cenderung menyalahkan atau malah menjadi makin apatis ama negara ini.

Saya jadi teringat sama obrolan dengan dua teman saya beberapa waktu lalu, ketika kasus seorang nenek yang mengambil (entah mencuri atau hanya mengambil dengan tidak ada maksud jahat) beberapa buah kokoa yang mengakibatkan nenek itu dituntut hukuman 3 bulan penjara. Kejam juga sih, nenek-nenek dituntut kayak gitu, apalagi nilainya secara materiil gak seberapa, mungkin jajannya sehari anak-anak sekolahan di Jakarta. Andaikan benar pun karena mencuri, kalau sampai dituntut kayak gitu ya berlebihan sih.

Nah dari keprihatinan teman gw itu, dia jadi terobsesi untuk punya alter ego semacam Robin Hood, seseorang yang mencuri harta orang kaya yang jahat/lalim untuk dikasih ke rakyat kecil yang jadi korban dari tindakan si kaya itu tadi, CMIIW. Temen gua terpikir untuk menjadi eksekutor buat para penjahat-penjahat, yang dalam kasus di paragraf sebelumnya, adalah kesewenang-wenangan dan ketidakperimanusiaan dari pemilik modal. Dia membayangkan juga koruptor-koruptor yang nggak tersentuh oleh hukum bisa dieksekusi ama dia.

Gw sendiri pun tertarik untuk jadi super hero semacam itu. Berita belakangan yang mengekspos tentang pegawai pajak yang korup jadi menambah greget gw. Oia, sekalian gw promosiin satu serial TV yang belakangan ini gw tonton. Judulnya Leverage. Mereka sebuah tim yang menyediakan "advokasi" buat para korban-korban pemilik modal yang bertingkah seenaknya. Ingat, saya memberi tanda kutip di kata advokasi itu, karena pembelaan yang dia berikan cenderung illegal, karena menjebak korbannya secara multi-disipliner. Pake pendekatan IT, kekerasan, transaksi-transaksi yang menjebak, dan sedikit kekerasan. Pokoknya keren dah. Serial ini yang sedikit meng-inspire gw untuk jadi semacam penegak keadilan khususnya di kalangan birokrat yang korup. Petugas-petugas pajak yang suka nembak angka sembarangan musti ngerasain yang namanya depresi atau pengalaman nyaris mati supaya dia sadar ama tanggung jawabnya itu. Atau jaksa-jaksa yang lembek ngajuin tuntutan buat pihak yang punya kuasa entah karena jabatan atau kekayaan.

Kostumnya seperti apa, karena kasusnya white collar crime, maka eksekusinya juga dengan berdandan agak rapih dan formil. Biar elegan dan berkesan bagi penjahat-penjahat itu, hehe. Caranya sedikit pake kekerasan, dan saya bekerja sendiri supaya biar saya aja yang menanggung dosa dari pekerjaan kotor tapi mulia ini :D. Contoh seperti apa? Kalau pernah nonton Watchmen, Rorschach pas banget tuh buat visualisasi super hero yang gw inginkan. Tapi cukup sebatas tampilannya sebagai Rorschach aja ya, soalnya kalau dibuka topengnya, tampang aslinya kurang oke sih, hehe. Monggo dilihat.



07/04/10

My Opinion From Last Night Match

Untung saja malam ini saya bangun agak terlambat jadi hanya bisa nonton Barca vs Arsenal pada babak kedua. Ketika terbangun, langsung liat handphone buat ngecek jam berapa waktu itu, mengolahnya sebentar dalam kepala untuk memperkirakan apakah pertandingan masih berjalan atau justru sudah selesai. "kayaknya belum deh", itu yang ada di kepala gw, dan kemudian mencari remote control untuk menyalakan TV. Hmmm, kok iklan yah? Atau sudah habis? Ditunggu sebentar dan, ternyata babak kedua akan dimulai. Langsung agak shock karena ternyata my fav team sudah ketinggalan 3-1, dan 3 gol Barca dicetak oleh si fenomenal Lionel Messi. Nggak langsung hopeless sih, karena kalau Arsenal bisa cetak 2 gol dan skor akhirnya jadi 3-3, Arsenal yang lolos.

Terus meniatkan diri buat nonton, lihat pertandingan selama 20 menit dan berjalan tidak seimbang, langsung berbesar hati untuk merelakan Arsenal tidak lolos semifinal UCL. Mainnya nggak ada greget, tim lawan punya taktik yang sedikit berbeda dengan yang mereka terapkan di permainan sebelumnya, ya sudahlah, ini mah nggak akan lolos.

Sama seperti tahun lalu ketika Arsenal kalah di semifinal oleh MU, ada greget yang tersisa habis pertandingan semalam. Entah kenapa The Professor seperti menjadi tidak layak memangku julukan The Professor semalam. Dia sudah tahu bahwa ada handicap sekitar 5 pemain inti, tapi kenapa ya dia masih memaksakan taktik yang sama untuk dimainkan. Mungkin itu alasan kenapa dia disebut Professor, terlalu idealis dengan apa yang jadi keinginannya. I wish Wenger become "The Politicians". Politisi yang oportunis dan cenderung menghalalkan berbagai cara untuk mencapai tujuannya. Kenapa dia gak main anti-football atau anti football dengan counter attack sebagai strateginya. Memang sih hal itu akan dicerca karena "menyangkal diri sendiri". Tapi demi kemenangan kenapa nggak sih? 4-5-2, dengan 4 DF dan 2 gelandang bertahan, supaya bisa menahan pergerakan Midfielder dan Striker Barcelona yang bisa dikatakan 80% full team. Kalau diibaratkan, seperti Daud melawan Goliath, tetapi ceritanya Daud nggak percaya ama Tuhan. Jadi benar-benar Daud vs Goliath tanpa ada intervensi Tuhan.

In Wenger We Trust => sepertinya saya sudah malas make slogan ini, rasanya dia terlalu naif untuk seorang pelatih. Semoga next opportunity, BPL, masih bisa diperoleh, dan rivalnya terpeleset oleh lawan. Agak menggelikan sih, untuk menjadi juara dengan mengandalkan tim lain, tapi kalau kebutuhannya mengharuskan seperti itu, mau gimana lagi.

Paragraf terakhir, saya akan tetap cinta Arsenal, dan berharap ada perubahan yang signifikan di season 2010-2011.

30/03/10

Back to (My) Nature

Hai hai...

Back to nature?? Meskipun hari Sabtu lalu dunia bersama-sama merayakan Earth Hour, postingan gw kali ini sama sekali nggak ada hubungannya dengan Earth Hour tersebut, apalagi yang berbau-bau lingkungan. Nature disini lebih dimaksudkan pada my nature, as a people who learns about taxation.

Setelah cukup lama posting tulisan yang cenderung selfishly, kali ini dengan bangga saya akan menulis beberapa pendapat saya tentang kasus yang lagi panas sekarang. Terkait dengan pernyataan seorang pejabat di Kepolisian yang menyebutkan adanya makelar kasus di lembaga kepolisian yang juga melibatkan aparat di suatu lembaga yang kantornya di Gatot Subroto (sebut saja Direktorat Jenderal Pajak), sebagai akibatnya pemberitaan hampir semuanya mengangkat isu ini sebagai topik utamanya (entah untuk jualan atau memang tanggung jawab profesi :p).

Tapi tentu saja gw nggak akan membahas secara detail, tapi lebih kepada beberapa artikel yang gw baca belakangan ini, yang tentu saja berkaitan dengan apa yang gw sebut sebelumnya.

Yang pertama adalah mengenai penemuan yang menyebutkan bahwa dalam pengadilan pajak, secara keseluruhan dari semua kasus, bila dihitung secara persentase, pemerintah kalah 1-4 dari wajib pajak. Entah kenapa artikel ini pada kesimpulannya, menjadi acuan si peneliti bahwa pemerintah kecolongan potensi penerimaan. Mmmm, gw tidak sependapat dengan hal ini. Mengapa? Karena kesimpulan ini mengesampingkan kemungkinan aparat pajak berbuat keliru dalam penetapan pajak, yang pada akhirnya diajukan keberatan oleh Wajib pajak, dan kalau keberatan tersebut ditolak, maka Wajib Pajak akan melakukan banding. Nah, ketika banding ini, tentu kedua pihak yang berperkara mengajukan alasannya masing-masing untuk membuktikan kebenaran. Bagi sisi wajib pajak, mereka tidak setuju dengan Surat Keputusan Keberatan, dan bagi sisi Fiskus tentu saja membuktikan kebenarannya mengeluarkan keputusan menolak keberatan WP.

Bisa saja kan dalam proses penetapan pajaknya FIskus melakukan kesalahan penghitungan, yang tentu saja si Wajib Pajak keberatan dengan kesalahan tersebut sehingga mengajukan Surat Keberatan. Dan kalau masih ditolak juga, WP akan melakukan banding. Kalau ternyata memang dalam pengadilan terbukti bahwa perhitungan WP benar dan fiskus ternyata salah, ya wajar saja kan kalau WP dimenangkan. Jadi mengenai pendapat bahwa dalam pengadilan pihak pemerintah sering kalah, nggak bisa disimpulkan begitu saja kalau terjadi penyuapan, penyalahgunaan jabatan dll, yang membuat WP menang di pengadilan. Ada kemungkinan, dan saya yakin proporsinya lebih besar, bahwa ada kesalahan dalam penetapan pajak sebelumnya. Yang pada akhirnya terkait dengan kompetensi si Fiskus dalam mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak tersebut, kenapa dia bisa salah dalam menghitung pajak yang terhutang. Iya kan? Koreksi terbuka untuk pendapat ini.

Yang kedua, masalah komentar-komentar yang beredar di masyarakat mengenai Ditjen Pajak mencuri uang, yang dibayarkan rakyat dalam bentuk setoran pajak. Menurut gw, Ditjen Pajak tidak mencuri dalam kasus ini, sebaliknya, mereka malah kecurian. Mengapa? Karena Ditjen Pajak tidak menerima apa yang seharusnya mereka terima, melainkan justru beredar diantara si petugas pajak, WP dan pihak-pihak yang terlibat. Sepengetahuan gw, aparat pajak ini tanggung jawabnya ada di bagian keberatan atau banding. Jadi kalau dia mengabulkan keberatan atau banding (dalam pengadilan pajak, yang berarti juga melibatkan hakim), yang menyebabkan Wajib Pajak tidak membayar sesuai dengan jumlah yang seharusnya dibayar, pada akhirnya Ditjen Pajak tidak menerima apa yang seharusnya dia terima karena permainan ini. Jadi pada akhirnya, nggak tepat tuh mendemokan seruan "Ditjen Pajak" menilap duit pajak. Jadi kalau mau demo, ya demoin si aparat pajak itu, karena Ditjen Pajak pun dalam hal ini juga menjadi korban. Masa iya korban disalahin, nggak bener kan??

So kesimpulannya adalah, saya rasa (dengan segala kebodohan yang ada), pemerintah harus melakukan pengawasan yang ketat untuk para aparat pajak. Wacana mengenai pemeriksaan kekayaan oke tuh, tapi gak bisa oleh badan pengawasan internal pajak, melainkan dengan pihak luar yang lebih independen, karena jelas kalau badan internal pajaknya yang memeriksa, ya ada konflik kepentingan lah. Mengenai remunerasi yang diturunkan, kayaknya nggak tepat juga deh, meskipun jujur saya sirik dengan gaji mereka untuk yang baru masuk, setara dengan level seniornya di konsultan pajak (sekitar 4 tahun kerja dari fresh graduate untuk bisa mencapainya). Tanggung jawab mereka besar, lagian secara manusiawi, mereka butuh penghasilan yang cukup untuk hidup. Kayaknya masalah korupsi itu masalah kesempatan yang ada dan juga masalah moral, jadi naik turunnya gaji gw rasa nggak ada hubungannya. Lebih tepat untuk memperketat pengawasannya.

Yah, dengan segala kerendahan hati, saya siap menerima kritik atas tulisan ini, maklumlah saya bukan siapa-siapa di bidang pajak, hehe. Semoga bermanfaat

22/03/10

Some Review for "Dan In Real Life"


Hari Minggu yang lalu, sambil nunggu rumah karena orang-orang sedang pergi ke acaranya masing-masing, saya nonton salah satu film yang saya simpan di laptop kakak saya. Judulnya Dan In Real Life,

Dulu donlod di Perpus Diknas, karena tak sengaja terpilih sehabis site-walking di web-nya IMDB (referensi gw buat nonton film). Sebelumnya udah pernah ada niat mau pinjem di Ultra Disc, tapi karena satu dan lain hal saya batalkan waktu itu.

Pemerannya Steve Carell, salah satu komedian favorit saya, soalnya entah kenapa orang ini punya muka yang lucu (in my opinion) dan kebetulan film2nya cocok ama selera humor saya. Genrenya romantic comedy, CMIIW, salah satu genre favorit gw, karena bisa bikin tertawa, gemes, sedih, tersenyum-senyum sendiri ketika ditonton. It's a sin for man if they like romantic comedy?? I don't think so, hehehe.

Intinya adalah cerita tentang dua orang, cewek dan cowok yang berkenalan di suatu tempat dan kemudian sejalan waktu, mereka jadi saling suka satu sama lain. Konfliknya adalah, ternyata pas berkenalan, si cewek udah keburu punya hubungan dengan adiknya si cowok itu, dan mereka menyadari itu ketika sama-sama berada di semacam kumpul keluarga dari si cowok itu. Si cowok, IMO, sukses membuat gw sebal karena ngelihat sifatnya yang masih aja colongan flirting, meskipun si cewek itu jelas-jelas ceweknya adiknya si cowok. Endingnya apa? Untung sekali endingnya bahagia, tapi bukan cheesy happy ending gitu lah. Semua senang lah, si adik dapet cewek, si cowok akhirnya menikah juga dengan si cewek tadi.

Kalau mau nonton, tontonlah ketika anda sedang senang ato lagi datar, karena sepertinya itu suasana yang cocok buat nonton film ini. Di samping ceritanya, gw suka banget ama lagu2nya, yang hampir semuanya dibuat ama Sondre Lerche. Saking sukanya, saya sampai embedd di blog ini, jadi kalau denger ada lagu ketika lagi buka blog ini, nah itu lagu yang paling gw suka di albumnya. Dan satu lagi, gw sangat suka sama suasana pernikahan yang ditunjukkan di bagian akhir film ini. Orang2 yang terbatas, ada band, ada waktu buat para pengunjungnya untuk berdansa. Wahh, saya tersenyum-senyum ketika melihatnya. Nah, kalau anda wanita dan kebetulan punya visualisasi pernikahan yang sama dengan yang barusan saya tulis, mungkin kita punya kecocokan disini, hehehe -colongan-. Ini gambarnya saya sertakan.



Kesimpulan: recommended movie for all audience (more than 13 years old).

17/03/10

That Place Lose its Speed!!

Saya sungguh merasa kehilangan suatu hal ketika saya berkunjung ke perpustakaan Diknas (well known as Library@Senayan) belakangan ini. Tidak ada yang berubah dari susunan buku, karyawan-karyawatinya, maupun kelengkapan koleksinya. Saya sungguh kehilangan kecepatan download yang dulu.

Sedikit flashback mengenai perpustakaan ini, saya pertama kali datang kesini sekitar 3/4 tahun yang lalu buat hadir di event-nya komunitas The Beatles Indonesia. I had no special impression that time, tentu aja, karena tujuan utamanya emang mau liat nge-jam nya band2 tribute The Beatles. Saat itu perpustakaan ini gak lebih dari sekedar perpustakaan, selain karena tempatnya yang lumayan strategis dan juga karena kerjasama dengan British Council yang membuat perpustakaan ini sangat British sekali, halahhh.

Terus, dalam hitungan tahun saya gak pernah datang kesini, sampai sekitar tahun lalu saya begitu saja terpikir untuk coba datang kesini buat nyari suasana baru untuk ngerjain skripsi. Tidak ada perubahan berarti, selain daripada adanya koneksi wireless internet. Waktu itu juga jam bukanya cuma sampai sekitar jam 4/5 sore lah.

Nah, belakangan ini saya semakin sering aja kesini, dan sekitar akhir tahun lalu, perpustakaan ini direnovasi, dan jadi lebih besar dan terasa lebih modern. dulu cuma satu lantai, tapi sekarang ada dua lantai dengan adanya semacam lounge umum dan lounge untuk didalam perpustakaannya sendiri. Tapi yang sangat mengejutkan adalah adanya koneksi internet layaknya tol dimalam hari di tengah minggu, atau bahasa mudahnya adalah sangat cepat sekali. Bayangkan aja, untuk kecepatan download ke salah satu website sharing files lokal bisa mencapai 2 Mb per detik. Gila, ini beneran gila. Akhirnya gw eksploitasi aja untuk keuntungan gw sendiri dengan mendownload begitu banyak film, karena untuk satu film yang umumnya besaran file-nya adalah 700Mb, maka 1 film dapat didownload hanya dengan waktu sekitar 7-8 menit. Wowww!!! bahkan ketika gw sambi dengan mendonlod yang lain, kecepatan tidak turun secara drastis. Luar biasa.

Tapi kenapa ya belakangan ini kecepatannya melambat, hanya ratusan kbps. Yah meskipun untuk ukuran Indonesia ini sudah sangat cepat, tetap aja rasanya kehilangan. Saya juga tidak tahu, apakah ini hanya bersifat sementara atau memang mereka sudah menyadari adanya makhluk seperti gw yang memanfaatkan kecepatan tersebut untuk kepentingan sendiri, hehe.

We'll see today :D

05/03/10

I'm so Afraid - continue

wah, gw dah sempet takut nih ama penyakit ini. Tapi karena temen bilang itu bukan masalah besar atau bahasa kerennya, it's not a big deal, gw udah cukup tenang. Dia malah diawal-awal kerja, ngalamin juga apa yang gw alami. Emang sih cukup lama, 1 minggu lah, tapi ya berasa juga kan?? Apalagi setiap abis main badminton, behhh, rasanya jadi panas dan berdenyut, hiii, serem dah. Udah ngikutin saran-saran temen yang belajar Nursing, dan belum ada perubahan berarti sih.

Nah, jadi besok, gw harus dapat nomor telepon dari si dokter yang yang hari minggu kemarin periksa gw pas di Gereja, nanya gimana nasib gw, dan klo bisa sih sekalian nanya2 juga tentang adiknya, hihihi. Nggak lah, tapi klo dapet ya alhamdulilah :D. Soalnya lusinan tablet yang gw telan tidak terlalu berpengaruh dengan kesehatan gw.

Semoga cepet sembuh ya Prima

26/02/10

I'm so Afraid

Beneran lagi takut banget nih gw, disamping karena yang itu, gw mendapati bahwa gw mengalami masalah kesehatan yang serius. Tidak mengarah ke kematian sih, tapi cukup menganggu. Semoga terapi 3 hari kedepan bisa buat masalah itu lebih baik dan nggak sampai ngeluarin biaya yang besar. Gw udah terlalu banyak menghabiskan uang orang tua gw.

Apa makanan gw 3 hari kedepan? Segala sesuatu yang lembek dan berserat serta air putih diatas rata-rata konsumsi.

Cepat sembuh ya gw, ihikkk

20/02/10

Testicology

Karena mulai merasa nggak nyaman dengan sesuatu selama berkendara motor, saya bertanya-tanya, kemampuan reproduksi saya masih normal nggak yah??

Sebelum membaca lebih lanjut, saya ingin memberikan peringatan sebelum membaca tulisan ini. TULISAN INI BANYAK MENGANDUNG KATA-KATA YANG BERHUBUNGAN DENGAN ORGAN KELAMIN PRIA, SO JANGAN BERPIKIR JOROK YA!!!

Belakangan ini saya mulai merasa jengah ketika berkendara motor. Mengapa? Jujur saya merasa testicle saya terjepit ketika duduk di jok selama saya berkendara naik motor. Saya berharap ada pria normal dan berpikir ilmiah dalam menanggapi tulisan saya ini. Sekedar menjelaskan, kontur jok motor pada umumnya adalah landai, semakin ke belakang semakin tinggi, dengan ada sedikit lonjakan di bagian tengah jok. Jadi mirip kontur tangga cuma tidak sekaku tangga. Yah kalau bingung, lihat aja jok motor standar, semoga bisa tergambar seperti apa ke-jengahan yang saya alami.

Kalau gw sendiri, gw duduk di perbatasan permukaan yang meninggi itu, tentu saja di bagian rendahnya. Ini bagian yang agak terkesan jorok, jadi ketika gw duduk, testikel itu terjepit diantara selangkangan dan jok motor. Gw berusaha memperbaiki posisi duduk dengan agak mundur kebelakang, di bagian jok yang meninggi. Tapi tetap aja rasanya masih kejepit.

Sebagai cowok, tentu aja gw khawatir. Ini masalah kedepan bung, klo ternyata perasaan gw itu benar bahwa posisi duduk gw belakangan ini berakibat tidak baik buat si testikel, yah gw harus perbaiki. Ini berhubungan dengan bisa tidaknya gw meneruskan gen gw ke generasi penerus. Jadi suatu hal yang sangat wajar kalau saya sedikir bercerita tentang hal ini.

Belum pernah nanya juga sih ke temen2 yang make motor juga, apakah mereka merasa hal yang sama juga atau tidak. Gw sih belum itungan jam kalo berkendara motor, tapi tetap aja rasanya lumayan, lumayan miris, uhhhhh.

If there's any comment, I'm so glad to take it.

16/02/10

Happy Birthday To Me!!!

Sebenarnya blog itu dibuat kan untuk dibaca ya? Tapi, in case of something, sebenernya agak memalukan juga klo dibaca. Ngokk...

Btw 33 jam 55 menit yang lalu, gw, Kumara Prima, berulang tahun yang ke 23. Not too old but not young already. Ternyata ada kawan lama yang dengan perjuangan berat berusaha mendatangi rumah gw untuk bercengkrama dan memberi sepatah dua patah kata penghiburan dan nasihat, dan of course kue-kue yang lumayan dah. Entah karena bisikan iblis atau malaikat atau apalah, kedua teman saya itu bisa menemukan blog saya dan membaca beberapa postingan yang saya buat.

Beghhh, malu juga gw, mana pas contentnya sedang labil kaya anak ABG jaman sekarang, disangkain macem-macem dah, ihikkk. Overall sih saya sedang baik, pikiran dan fisik. Klo fisik paling karena berak-berak 4 hari belakangan ini setiap habis makan, jadi body agak kurusan dikit, karena lemak2 transmigrasi dari perut ke jamban menuju septic tank. Klo pikiran sih....kau-tahu-apa lah masalahnya.

Anyway, thx to my friends for keeping me sane during this period. Dan seperti kelaziman makhluk hidup pada umumnya, untuk moving forward alias bergerak maju dari laknatnya situasi sekarang. Sebenernya ada fotonya sih, cuma mnyusul deh, soalnya lagi di somewhere place in Sudirman street dan gw sedang tidak memegang handphone kakak gw yang ada file fotonya itu.

Btw untuk pesan sponsor, saya mau sedikit ngomong sesuatu tentang linux. Kemarin, mmmm....semalam sih, nyobain pake Linux Puppy di kompie tua pentium IV yang lawas itu. Dan berhasil. Meskipun baru jalanin live CD sih, tapi sepertinya akan sangat menyenangkan. Seperti umumnya Linux, distro ini kenceng sekali process dan bootingnya, aman dari virus dan gw gak perlu install driver buat sound card karena udah include dalam instalasi linuxnya. Memang deh, bener apa yang anak Kaskus Linux kumandangkan, yaitu Future is Open Source. Handal, murah, able to customize, dan tampilan keren. Oia, plus satu lagi dalam kasus gw, bisa membangkitkan jagoan2 tua kaya desktop lawas pentium IV gw, wohoooo

10/02/10

If You were idiot!

Pernah kebayang gak misalnya lo menyadari klo lo gobloknya ampun2an? Bunuh diri, berusaha keras untuk melepaskan status itu dengan usaha yang gila-gilaan, ato realistis aja dengan kemampuan lo dan yakin bahwa sebodoh-bodohnya lo, keberadaan lo tetap dibutuhkan?

Kalo gw, yang pasti gw gak akan pilih yang pertama. Secaur-caurnya elo dan hidup lo, in my belief, kayaknya gak mungkin lo hadir di dunia karena accidental, alias sesuatu yang tidak dipersiapkan untuk ada. Kalo masih percaya agama sih harusnya begitu, karena klo lo gak percaya agama bakal stress sendiri, yah meskipun lo gak sepenuhnya percaya ama agama/faith lo itu, paling gak ada pegangan lah buat lo tetep think positif. Nah, masalahnya, pilihan ke dua dan tiga rasanya mirip2 dikit deh. Antara realistis dan utopis. kalo dengan alasan realistis, bakal jadi penghalang potensi yang MUNGKIN ada dalam diri lo. Tapi klo mau utopis juga, rasanya juga suatu saat bakal dihadang tembok yang namanya FAKTA.

Beghh, aneh bin berat ya postingan gw. Padahal itu tuh yang lagi gw pikirin, hehehe...

07/02/10

My Wedding??

Pertama, saya ucapkan selamat kepada Andhi Sunaryo untuk pernikahannya yang pertama. Just kidding, just a wish, kita kan gak tahu apa yang akan terjadi kedepannya. Yah, semoga jadi keluarga yang didefinisikan tepat dengan apa yang Ibu Pendeta katakan tadi dalam ibadah pemberkatan nikah.

Ngomong2 tentang nikahan, kayaknya nikahan tuh ribet banget ya? Nyari calon, nyiapin acaranya, belom stress mikirin malam pertama. Gimana klo bungkusnya beda ama isinya? Yah syukur klo lebih bagus daripada yang dibayangkan, klo lebih jelek ya bete juga ya. Mana bakal menghabiskan seluruh hidup lo dengan pasangan lo itu.

Nah kembali ke pelaksanaan pernikahan, klo ngelihat di film-film yah, kok di Indonesia nikahan itu ngundangnya banyak orang ya? Ampe nyewa gedung dan mendatangkan ratusan orang, padahal yang nikahan itu orang biasa2 aja, orang tuanya juga sama, ordinary people. Sedangkan klo ngelihat di luar negeri, rasanya resepsi pernikahan itu eksklusif banget ya, cuma beberapa orang terdekat aja yang datang, dan kesannya gak ribet pas hari H, minimalis gitu deh.

Kalau mau jujur sih, gw prefer dengan nikahan yang seperti itu, jadi yang datang emang keluarga inti dan orang2 dalam lingkar terdekat hidup kita. Jadi kelihatan lebih sakral aja gitu, kalo terlalu rame kesannya lebih ke perayaan daripada ngelihat esensinya sebagai suatu moment suci bagi pasangan untuk melanjutkan kehidupan baru mereka.

Kalau mau berkhayal-khayal yah, gw pengen suasana pernikahan yang seperti ini. Tempat outdoor, bulannya sekitar bulan Oktober lah mentoknya. Kenapa? karena gw pengen outdoor dan jangan sampe hujan ganggu acara sakral itu, yang bakal tinggi kemungkinannya klo diselenggarakan pada bulan2 awal/akhir tahun. Terus yang datang mentok2 150 orang aja lah, tapi bener2 orang yang spesial banget buat gw, dan ehm ehm gw juga. Ada musik setelah pengucapan janji nikah, terus desain undangan ama Rio, biar gak biasa bentuknya. Voila!!

Eiya, ngayal aje...masih jauh bro

01/02/10

Refreshing My Blog

Keinginan lama yang terpuaskan, ohhhhh.....

Tenang saja, kalimat diatas bukanlah hasil dari suatu pengalaman seksual, tidak sama sekali. Dari dulu udah ada keinginan buat ganti layout blog, tapi baru kesampaian sekarang, jam 2 pagi hari Senin pula.

Emang bener kata temen gw, layout web/blog yang bagus itu justru simple, gak terlalu rame dengan ornamen-ornamen yang berwarna-warni. Niat awal sih mau belajar HTML ama CSS, tapi otaknya ndak kuat, hehe. Akhirnya pilih jalan singkat, download template.

Hasilnya seperti apa, silakan dinikmati!! Emang sih ada elemen-elemen yang masih belum di-edit, tapi cukup puas lah, simply and gloomy. Falsafahnya apa dari template ini? Tidak ada tujuan tertentu, emang dari awal sih cuma niatin mau simple aja. Tapi pas lihat lagi, kepikiran dengan definisi gw tadi, simply and gloomy. Simple dengan warna abu-abu cenderung putih. Tapi satu sisi juga gloomy, karena kesannya warnanya "mendung". Yah, emang lagi galau juga nih yang ngelola, lagi merasa...arghhhh....merasa bodoh dengan diri sendiri. Seolah-olah sedang transisi, dari cerah ke gelap. Seperti itu kan mendung? Dari terang jadi gelap dan hujan. Yah sepertinya sedang gelap nih gw. Attitude, kerohanian, semuanya.

Kalau tahu nowhere man nya the Beatles, nah kaya gitu tuh penggambarannya, hehe

21/01/10

Start Using Linux

Berawal dari keprihatinan gw dengan performance suatu sistem operasi yang sudah sangat mendarah daging di diri orang Indonesia, akhirnya gw memberanikan diri untuk menggunakan Linux OS distro Ubuntu.

Perjuangannya lumayan ya, meskipun secara teoritis, Linux menghabiskan dana 0 rupiah, tapi dalam prakteknya gw menghabiskan kira2 Rp 250.000. Tapi tenang aja kok, ini case khusus aja, hehe. Kalau boleh saran ama orang-orang yang ingin pake Linux, sebelum instalasi siapin dulu recovery CD dan Backup Data yang penting-penting. Untuk recovery CD, tolong perhatikan ya, nggak tiap vendor computer ngasih recovery dalam bentuk CD, ada juga yang naruh di hidden partition. Kalau gw sendiri pun seperti itu, Lenovo taruh recovery CD-nya di satu partisi tersembunyi, jadi kalau ada masalah dengan booting-nya, tinggal teken F12. Nah, kasus khusus yang tadi gw sebutkan itu karena dalam proses partisi, gw men-delete recovery nya. Walhasil, meskipun sukses terinstal Linux, tapi Windows gw ilang. Akhirnya di usaha gw yang kedua untuk install linux, gw burn dulu tuh recovery CD-nya ke 2 keping DVD kosong. Jadi kalau ada apa-apa dengan instalasi Linux-nya, langsung beres, uhuy.

Sejauh ini kesan gw make Ubuntu Karmic....okelah, performance mantap, jarang banget leletnya, malah kalo dibandingkan dengan proses start-up nya si "jendela", mungkin dari segi waktu, si Karmic ini cuma menghabiskan waktu 1/3 nya waktu start-up dan shutdown nya "jendela". Tapi kekurangannya masalah kompatibilitas, karena musti effort lebih besar untuk meningkatkan kinerja. Kalau masalah aplikasi sih no problemo, tapi klo urusan driver/installer, nah, mayan juga nyari-nyari dulu.

Untungnya, seperti yang dulu gw liat di salah satu televisi, Linux itu berbasis community, jadi kalau butuh sesuatu atau ada masalah, tinggal lempar pertanyaan/permintaan ke forum, dengan cukup cepat, jawaban akan diberikan, hohoho....

Semoga aja, perlahan tapi pasti, gw menguasai OS ini, aminnn

09/01/10

Train-ing

Training...latihan kah?? Bukan sayangnya, maksud gw train=kereta, ing=imbuhan bahasa inggris yang lekat dengan maksud sedang melakukan sesuatu sesuai dengan kata yang mengikutinya. Sedikit touch up dari pemakaian kata training, ahaaa. Norak ya.

Nah, semenjak my dearest Honda Karisma mengalami kerusakan, akhirnya demi tanggung jawab, berangkatlah gue ke Tebet naik umum. Dalam beberapa hari terakhir ini, kereta selalu ada dalam list perjalanan gw. Entah dalam perjalanan berangkat atau pulang, atau justru malah kedua-duanya.

Ternyata asik juga ye naik kereta, murah lagi. Terus juga selain alat transportasi, kereta juga punya fasilitas tidak resmi sebagai toko kelontong atau toko serba ada. Apaan aja juga ada disini kali, mau buah, keperluan dandan, racun tikus, gasing berwarna, ada semua. Herannya, dilihat dari jadwal, keberangkatan kereta sebenarnya gak ngaret-ngaret banget sih. Sebenarnya masalah ngaret mah tergantung orang sih, ada yang menilai wajar ada yang nggak. Tapi bagi gw...hmmm, untuk beberapa kondisi sih gak wajar juga, hehe.

Dalam 4 hari gw naik kereta, ada aja apesnya. Hari Selasa keretanya telat, adalah 15 menit. Hari kedua,pas pulangnya, eh kayaknya keretanya kecepetan deh, kalau patokannya waktu gw pulang sih, ahaa. Yang ketiga, pas berangkat ke Tebet, eh ngadat banget, ada kali 1 jam mampet di daerah Cikini-Manggarai. Pegel juga bray, mana angkutan kereta jarang2 tuh ngangkut cewek cakep,walhasil nggak bisa tengok kanan kiri deh. Kalau hari ini sih gak ada masalah berarti lah.

Dari berkereta ini gw dapat pelajaran, bahwa hidup di Jakarta itu berat bung. Ada yang kerjanya nyapuin kereta buat dapet duit sekedarnya dari penumpang (respek besar buat anda, apalagi nyapunya juga gak setengah2 lagi, bersihhh banget), ada yang jual gangsing 5000an dua biji. Kalao dilihat2, kan pasarnya anak bocah tuh, nah klo gak ada anak bocah di kereta, gw jamin bisa rugi bandar tuh si pedagang. Mau makan apa dia nanti, belum lagi kalau ada tanggungan. Walah, tiba-tiba aja berpikir, gw gimana ya nanti......................... Ngeri bro.

Ya udahlah, semoga kedepannya Indonesia gak cuma manis di Jakarta aja, daerah2 lain juga. Biar semut-semut pekerja gak numpuk aja di Jakarta, makanya macet, makanya kriminalnya tinggi, makanya banyak gembel. Iya gak sih? Emang ada gembel di daerah? Jarang kan, apalagi di desa, perasaan nenek2 ampe tua pun masih pada rajin kerja, dan gak membiarkan diri mereka lapuk oleh umur, asikkk....

Btw sebelum berakhir postingan ini, ada kutipan dari blog fashion terkenal, yang kurang lebih berkata seperti ini "accomplish a purpose is better than make profit". Keren, sangat idealis. Prinsip kerja yang baik, tidak cuma untuk uang, tapi suatu hal yang lebih "keren" daripada itu.

Gak nyambung ya?? Semoga bermanfaat :D

02/01/10

Yang Baru Yang Baru

Mmm. Gudbye 2009, tahun kesesakan dan kekelaman. Iye, salah lo sndiri.

Btw, apa sih yang baru di 2010. Kalo ngutip dari beberapa omongan orang, katanya tahun baru cuma masalah kalender aja yang baru, nulis tanggal juga jangan lupa diganti jadi 2010/'10 atau yang lain2/

Nah, seperti tahun lalu gw menulis mengenai apa aja hal yang baru di 2009, sekarang juga pengen nulis, apa aja yang baru di 2010.

1. First drink: white wine. Great taste. Tumben si Takur ngasih wine yang lumayan soft. Gak terlalu tajam, baik rasa dan bau nya. Pokoknya pas lah. Pahitnya pas, dan baunya harum. Gw emang bukan pakar wine sih, yang bisa bedain mana yang bagus mana yang bukan. Tapi ya itu tadi, penilaian gw adalah wine pada malam tahun baru lebih enak daripada wine2 yang sebelumnya.

2. First meal: Ikan kembung bakar. Mmmm, sebenernya gak yakin sih, duluan ham ato ikan bakar. Pokoknya diantara dua itu lah. Setelah setengah mati berusaha menyalakan arang, akhirnya arang yang membara sukses terwujud. Spiritus separuh botol udah habis tapi masih aja blum nyala. Eh, dipancing ama kertas koran, sukses deh. Sempet putus asa mo pake kompor gas aje, tetapi dengan sedikit paksaan akhirnya berhasil deh.

3. Kejahatan pertama: Ngacak2 fesbuk orang. Maaf sebesar2nya untuk temanku Shamaraj Dewadas yang menjadi korban kejahatan pertama gw tahun ini. Imagenya yang seolah-olah homosexual, menjadi diperkuat oleh perbuatan gw. Korban berikutnya, Rio Sabda pun gw rasa kena getahnya. Karena gw lihat di Facebook-nya, postingan itu dihapus, hoho.

Okay, sampai ketemu lagi di postingan selanjutnya. Mo ngomongin albumnya TIKA kali ye.