22/03/10

Some Review for "Dan In Real Life"


Hari Minggu yang lalu, sambil nunggu rumah karena orang-orang sedang pergi ke acaranya masing-masing, saya nonton salah satu film yang saya simpan di laptop kakak saya. Judulnya Dan In Real Life,

Dulu donlod di Perpus Diknas, karena tak sengaja terpilih sehabis site-walking di web-nya IMDB (referensi gw buat nonton film). Sebelumnya udah pernah ada niat mau pinjem di Ultra Disc, tapi karena satu dan lain hal saya batalkan waktu itu.

Pemerannya Steve Carell, salah satu komedian favorit saya, soalnya entah kenapa orang ini punya muka yang lucu (in my opinion) dan kebetulan film2nya cocok ama selera humor saya. Genrenya romantic comedy, CMIIW, salah satu genre favorit gw, karena bisa bikin tertawa, gemes, sedih, tersenyum-senyum sendiri ketika ditonton. It's a sin for man if they like romantic comedy?? I don't think so, hehehe.

Intinya adalah cerita tentang dua orang, cewek dan cowok yang berkenalan di suatu tempat dan kemudian sejalan waktu, mereka jadi saling suka satu sama lain. Konfliknya adalah, ternyata pas berkenalan, si cewek udah keburu punya hubungan dengan adiknya si cowok itu, dan mereka menyadari itu ketika sama-sama berada di semacam kumpul keluarga dari si cowok itu. Si cowok, IMO, sukses membuat gw sebal karena ngelihat sifatnya yang masih aja colongan flirting, meskipun si cewek itu jelas-jelas ceweknya adiknya si cowok. Endingnya apa? Untung sekali endingnya bahagia, tapi bukan cheesy happy ending gitu lah. Semua senang lah, si adik dapet cewek, si cowok akhirnya menikah juga dengan si cewek tadi.

Kalau mau nonton, tontonlah ketika anda sedang senang ato lagi datar, karena sepertinya itu suasana yang cocok buat nonton film ini. Di samping ceritanya, gw suka banget ama lagu2nya, yang hampir semuanya dibuat ama Sondre Lerche. Saking sukanya, saya sampai embedd di blog ini, jadi kalau denger ada lagu ketika lagi buka blog ini, nah itu lagu yang paling gw suka di albumnya. Dan satu lagi, gw sangat suka sama suasana pernikahan yang ditunjukkan di bagian akhir film ini. Orang2 yang terbatas, ada band, ada waktu buat para pengunjungnya untuk berdansa. Wahh, saya tersenyum-senyum ketika melihatnya. Nah, kalau anda wanita dan kebetulan punya visualisasi pernikahan yang sama dengan yang barusan saya tulis, mungkin kita punya kecocokan disini, hehehe -colongan-. Ini gambarnya saya sertakan.



Kesimpulan: recommended movie for all audience (more than 13 years old).

1 komentar:

Arda Sitepu mengatakan...

Oh ya Prim hp mu kenapa coz ga bisa dihubungi... Gimana wawancaranya?