29/12/08

How's Javanese Are You??

Wah..sudah tanggal 29 Desember ajah, gak lama lagi sudah mau tahun baru niy. Smoga postingan gw sekarang bukan yang terakhir buat tahun ini. Merasa bersalah juga blog cuma diisi kehidupan pribadi gak ada unsur edukasi ataupun ilmiahnya, bahkan yang gw akan tulis sekarang pun sebenarnya lebih ke urusan pribadi, bukan pandangan gw akan suatu hal. But, whatever... yang penting lancar dulu aja posting ke blog biar gak sia-sia bikinnya.
Sebenarnya topik yang gw akan tulis sekarang ini jauh dari apa yang gw rencanakan untuk gw tulis di blog. Sempet kepikiran akan topik teknologi dalam terorisme, tapi kurang bahan. Mo curhat, tapi masa isinya curhatan mulu. Mau ngebahas film-film yang belakangan ini jadi tontonan gw, eh udah agak lupa apa cerita filmnya. Ya sudahlah, yang terlintas di kepala ajah yang gw tulis sekarang.
Topik ini terlintas ketika gw sedang chat ama seorang teman di kampus kira-kira 3 jam sebelum gw menulis postingan ini, dia beberapa kali menuliskan bahasa jawa dalam obrolan kami dan sebenarnya juga gak untuk yang pertama juga sih dia menuliskan bahasa jawa dalam obrolan kami. Tapi entah kenapa, hari ini merasa tergelitik juga, gw ada darah jawa, dan kecenderungan lebih dekat dengan saudara-saudara dari pihak bokap yang which is jawa. Tapi sama sekali gak ada tuh dalam diri gw jejak kejawa-jawaannya, physically nggak, muka sama sekali tidak memancarkan pemuda jawa sama sekali (mengutip dari perkataan teman-teman gw). Attitude khas jawa yang konon lembut dan perkataan yang sopan pun gak gw miliki (ini peniliaian pribadi), trus yang paling fatal adalah, gw tidak bisa berbahasa jawa, baik pasif apalagi aktif.
Malu juga ama teman gw yang gw ajak chatting tadi, dia menyandang marga batak di namanya, tapi dia cukup lancar berkata-kata jawa. Kemudian satu lagi teman gw, malahan batak total, eh malah lancar juga bahasa jawanya. Bahkan Google pun sudah menampilkan mode dengan bahasa Jawa. Jahhhh, maluuu banget gw. Dalam obrolan-obrolan SARA (suku agama ras dst) di kampus, beberapa orang sudah menyindir gw sehubungan dengan keadaan ini, dan kilahan gw adalah gw orang Kalimantan, jadi wajar lah gak bisa bahasa Jawa (alasan yang sama sekali gak logis, hehe..). Tapi kalo ditanya bahasa Kalimantan juga gw gak bisa. Terus kalo ditanya gw sebenarnya tuh orang mana, gw akan dengan mantap menjawab "orang Indonesia" yang kemudian akan ditimpali dengan seruan "huuuuuuu" oleh teman-teman gw.
Sebenernya dah jadi semacam keinginan untuk bisa berbahasa Jawa, untuk alasan gw orang Jawa dan juga mau menandingi teman-teman gw orang Batak yang pada umumnya bisa berbahasa Batak dengan baik. Selain itu juga, orang tua gw kalo dah ngomong sesuatu yang agak rahasia, mereka pasti berbahasa Jawa, dan gw hanya bisa kesal karena tidak tahu apa yang mereka omongkan. Entah di jaman sekarang, kemampuan bahasa daerah masih jadi concern gak yah buat orang-orang seumuran gw, terutama di kota Jakarta, dimana TV, tuntutan pekerjaan dan studi yang sangat mendesak untuk akhirnya seseorang mempelajari bahasa Inggris. Masih ada nggak ya kebanggaan untuk kita bisa berbahasa daerah kita sendiri. Malu juga sih, kalo Google aja concern dengan bahasa daerah sampai dijadiin bahasa buat tampilan pencariannya. Apa ya yang bikin kondisi seperti ini, masalah urgent tidaknya bisa berbahasa daerah, ataukah sudah tidak ada lagi kebanggaan akan asal usulnya sehingga kemampuan berbahasa daerah jadi gak diperlukan?? Atau ada alasan yang lain lagi??

hmm, silakan dipikirkan lah ya..gw juga dah agak ngantuk niy, mo nonton Heroes ajah dulu, hehehe..

0 komentar: