26/05/09

“If Tomorrow Never Comes”

Sometimes late at night, I lie awake and watch her sleeping
She's lost in peaceful dreams, so I turn out the light and lay there in the dark
And the thought crosses my minds, if I never wake up in the morning
Would she ever doubt the way I fell about her in my heart

Reff:
If tomorrow never comes, will she knows how much I love her?
Did I try in ev'ry way to show her ev'ry day, that she is my only one?
And if my time on earth were through, and she must face this world without me.
Is the love I give her in the past gonna be enough to last, if tomorrow never comes

'Cause I've lost loved ones in my life, who never knew how much I loved them
Now I live with the regret that my true feelings for them never were revealed
So I made a promise to myself, to say each day how much she means to me
And avoid the circumstances where there's no second chance to tell her how i fell..back to reff.

End:
So tell that someone that you love just what you're thinking of
if tomorrow never comes

Lagu yang cakep banget. Entah kenapa tau-tau aja gw pengen dengerin lagu ini minggu lalu. Pas dilihat-lihat, liriknya emang dalem banget. Inti pemikirannya bisa di-implement ke banyak hal. Ya sud, gw coba menafsirkan apa maksudnya.

Seorang pria yang terbangun di malam hari melihat her-nya - positifnya istri lah, budaya timur soalnya, hehe – tertidur, dan seketika itu ia terpikir bagaimana bila esok hari gak sempet datang, apakah si cewe itu tau apa yang dia rasakan. Kalau si cowo time on earth-nya were through, dan si cewe akan menjalani hidupnya sendiri, apakah kasih yang si cowok beri itu sudah sanggup membuat si cewe terus mengingatnya seumur hidup??

Kenapa si cowo bisa kepikiran kaya gini? He has lost loved ones in his life, dan dia sepertinya belum sempat memberi tahu perasaan apa yang dia miliki buat his loved-nya dan akhirnya membuat dia ragu-ragu apakah his loved-nya udah ngerasa apa yang dia rasain sebelumnya. Jadi dia bertekad untuk mengungkapkan apa yang dia rasakan ke “she” itu “each day”. Ending-nya, dia membuat kesimpulan dengan “so tell that someone that you love just what you're thinking of”.

Betul sih, meskipun kita sudah punya rencana yang sedemikian matang, kita gak pernah tahu apa yang akan terjadi besok. Tapi jangan ambil kesimpulan bahwa perencanaan gak perlu yak, perencanaan itu penting. Yang gw liat jadi poin utamanya adalah, mumpung waktu masih ada, pakai dengan baik, mentalitas mbesok jangan pernah diterapkan. Berpikirlah bahwa esok tidak pernah ada kesempatan lagi, so dengan waktu yang ada sekarang, lo seharusnya make dengan sebaik-baiknya.

Seingat gw, hal ini ada di Alkitab, tapi lupa persisnya di bagian mana. Tapi klo yang berhubungan sih dari Matius, dimana Allah diibaratkan datang seperti maling, kita tidak tahu kapan karena datang begitu saja. Nah, makanya, hidup di manfaatkan dengan baik, karena kita gak tahu kapan Tuhan akan panggil kita, gak lucu kan kita didapati serong ketika dipanggil. Nah itu tentang iman, terus perilaku sehari-harinya kayak apa. Banyak, skripsi, tanggung jawab lainnya, gw ngerasa pola pikir seperti itu sangat baik, karena mendorong kita untuk sesegera mungkin mengerjakannya, karena kita gak tahu apa yang akan terjadi nanti, kalo tahu-tahu sakit, kalo tahu-tahu deadline dimajuin, kalo dalam perjalanannya ada hal-hal yang gak terduga terjadi?? Fiuhh...kembali menyorot mengenai persistency gw yang lemah.

Nah klo percintaan gimana...emmmm, gimana ya?? Hati-hati lo, klo bsok-bsok gak ada kesempatan lagi!! hehehe...ngutip lagi bagian kesimpulannya “So tell that someone that you love just what you're thinking of, if tomorrow never comes”. Artikan sendiri yah ^^

0 komentar: