06/01/09

goes to museum!!





Yuhuuu...
Ditengah kondisi pribadi yang belakangan makin nggak enak saja, gw memutuskan untuk pergi ke beberapa tempat di jalan Gatot Subroto. Tujuannya adalah Museum Satria Mandala dan Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak. Untuk tempat yang pertama, jujur hal ini baru kepikiran malam sebelumnya. Gw tidak ada kegiatan untuk dikerjakan pada hari Selasa ini, niat untuk ke Kantor Pusat Pajak pun sempat gw tunda karena batalnya pertemuan dengan dosen gw di hari Senin. Tapi dalam waktu kurang dari 3 jam, gw memutuskan untuk pergi ke dua tempat yang telah disebutkan tadi. Rencananya adalah gw pergi ke Museum Satria Mandala sampai jam 13.30, sekalian menunggu waktu istirahat kantor Pajak, dan kemudian pergi ke Kantor Pusat Pajak. Sekali lagi untuk "membunuh" waktu yang belakangan ini rasanya makin jahat saja, hehe..
Setelah bertanya dan berputar sana sini untuk mencari tempat parkir, akhirnya diberitahu oleh petugas loket untuk memarkir motor di dekat loket saja. Tempat yang aneh pikir gw. Kemudian perjalanan menjelajahi museum ini dimulai, setelah membuka pintu kayu yang cukup besar, terpampang jelas teks proklamasi yang diukir di dinding museum, lalu melewati diorama-diorama yang bercerita tentang lahirnya korps ketentaraan di Indonesia, dan sampai ke ruang para Jenderal Besar. Ada 3 tokoh disini yang gw lihat, yaitu Jend. SUdirman, A.H Nasution, dan Soeharto. Gw tidak terlalu detail memperhatikan karena waktu yang sangat terbatas dan juga ingin melihat tempat lain di museum ini, yang baru gw sadari, ternyata cukup luas. Dilanjutkan dengan ruang diorama lagi tentang sejarah TNI masa-masa menjelang pengumuman proklamasi. Melihat ruangan senjata, dan cukup terkagum dengan isinya yang memperlihatkan senjata-senjata apa saja yang digunakan dalam sejarah TNI. Dari pistol, senapan, senapan mesin otomatis, pelontar granat, peluncur roket, senjata-senjata artileri berat, misil, ranjau, dan yang paling unik adalah adanya terompet dan biola pada ruangan tersebut. Tertulis disitu bahwa biola dan terompet tersebut merupakan alat hiburan bagi para tentara pada saat itu. Hmmm, menarik, jazzy sekali hiburan tentara pada saat itu, hehe.
Kemudian keluar dari gedung pertama, gw melihat halaman dari museum tersebut yang juga menampilkan koleksi mereka. Pesawat, helikopter, artileri berat merupakan beberapa koleksi mereka yang ditampilkan di halaman museum. Kondisi hujan bikin gw hanya sekedar melihat dan menghampiri beberapa koleksi tersebut, karena ada spot yang cukup jauh untuk diterobos saat hujan. Kemudian pindah ke gedung berikutnya, isinya kembali diorama. Tetapi diorama ini mengambil waktu pasca proklamasi, peristia serangan umum 1 maret, pasca perjanjian Renville dan lain-lain.
Yah, gw hanya bisa menceritakan hal itu dalam postingan kali ini, karena emang tujuan gw disitu tidak untuk mendalami museum itu tetapi untuk mengisi waktu sebelum menuju ke kantor pusat pajak. Agak miris juga sih, sejauh penglihatan, hanya ada sekitar 5 pengunjung yang hadir kesitu, 3 orang dewasa dan dua anak. Memang waktu tidak memungkinkan untuk berkunjung kesitu, atau memang museum sudah bukan hal yang menarik lagi bagi masyarakat. Gw mengingat-ingat lagi, iya sih, sebenarnya juga gw baru mulai pergi ke museum belakangan ini, 6 bulan terakhir lah. Sebelum itu rasanya terakhir gw ke museum itu pas SMP atau SD. Wah, sedih juga ya nasib museum, seolah-olah "pasarnya" hanya anak SD, itu juga dikoordinasikan dengan pihak sekolah sebagai semacam acara rekreasi pendidikan. Jarang keluarga mau datang ke tempat-tempat macam ini, apalagi anak remaja dan dewasa, kayaknya jauh banget dari pikiran mereka untuk datang kesini. Sebenernya, museum yang gw kunjungi ini gw nilai cukup bersih, beberapa lantai dan tembok gw coba sentuh untuk tahu seberapa baik perawatan museum ini. Gw mendapati tembok dan lantai tidak terlalu berdebu, jadi memang museum ini cukup dirawat. Bahkan kunjungan sebelumnya ke museum Bank Indonesia dan Mandiri, gw mendapati perawatan yang sangat baik, bersih banget. Sepertinya untuk meningkatkan kesadaran buat berkunjung ke museum harus ditingkatkan, faktor penarik dan pendorong. Pendorongnya ya melalui sekolah-sekolah ataupun komunitas yang gw pernah dengar punya concern dengan museum. Untuk penariknya ada di pihak museum itu sendiri, bagaimana dikemas dengan baik supaya orang-orang tertarik untuk datang ke museum. Yahh, memang gak segampang itu sih, tapi ya itulah sumbangan pikiran gw mengenai museum.
Sekalian cerita ajah tentang kunjungan berikutnya ke Kantor Pusat Pajak. Tujuannya sih mau ngurus perijinan buat wawancara, tapi akhirnya tidak berhasil, karena gw dioper ke pihak lain yang mereka rasa punya kompetensi untuk itu. Lucu juga, orang ini justru tidak direkomendasi sama salah satu teman gw karena seringnya beliau diwawancarai oleh mahasiswa jurusan gw untuk kepentingan skripsi. Ada hal yang cukup menyebalkan disini, pertama mbak-mbak resepsionis yang gw rasakan nyablak banget, gak terlalu masalah sih sebenarnya, tapi yang lebih menyebalkan adalah mbak yang nerima gw di lantai 14, pada jam kerja yang dilakukan adalah mendengar dagangan asuransi dari karyawan yang entah dari mana. Dengan santai mereka menyuruh gw menunggu padahal mereka dibayar untuk melayani orang-orang macam gw, bukannya dengerin dagangan asuransi, huhh, dasar kantor pemerintah.
Oke deh, sekian postingan gw, sampai nanti pada postingan berikutnya. Hmm, terpikirkan untuk menjelajahi museum-museum di Jakarta, hehehe...
Gw juga menampilkan beberapa foto yang gw ambil dalam kunjungan ke museum Satria Mandala, silakan menikmati!!!
See u all, God Bless You!!!

0 komentar: